1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tugas Menanti Presiden Terpilih AS Obama

6 November 2008

Tugas sudah menanti presiden terpilih Amerika Serikat, Barack Obama. Obama akan menggelar jumpa pers pertamanya hari Jumat ini (07/11) setelah mengadakan pertemuan dengan tim penasihat ekonominya.

https://p.dw.com/p/Fosn
Salin URL
Rahm Emanuel (kiri), menjadi kepala staf Gedung Putih pada pemerintahan Obama mendatang.
Rahm Emanuel (kiri), menjadi kepala staf Gedung Putih pada pemerintahan Obama mendatang.Foto: AP

Barack Obama mengambil keputusan strategis pertamanya sejak terpilih sebagai presiden. Yakni menunjuk anggota Rahm Emanuel, anggota Kongres dari Illionis sebagai kepala staf Gedung Putih. Rahm Emanuel menyatakan menerima penunjukkan itu. Ini berarti, Rahm Emanuel merupakan pejabat tinggi pertama dalam pemerintahan Obama mendatang.

Emanuel dan Obama memiliki kedekatan sejak lama. Keduanya berasal dari daerah pemilihan yang sama. Politikus berusia 48 tahun ini bukan merupakan orang baru di Gedung Putih. Ia pernah menjadi anggota staf kepresidenan di masa Bill Clinton. Ia dikenal sebagai kelompok garis keras Partai Demokrat, yang di Kongres mengambil garis sangat tegas terhadap politikus Partai Republik. Karenanya sejumlah politikus Partai Republik mengecam penunjukkan Rahm Emanuel ini dan menyebutnya sebagai suatu ironi dari janji Obama untuk mengambil kebijakan garis tengah.

Selain itu Obama terus melakukan berbagai pertemuan bersama tim peralihannya untuk menggodok anggota kabinet dan pejabat-pejabat tinggi pemerintahannya. Kamis kemarin (06/11), Obama juga mendapatkan arahan atau briefing pertama mengenai berbagai masalah keamanan, dari para pejabat tinggi inteljendi kantor pusat Dinas Rahasia Federal FBI di Chicago. Briefing masalah keamanan ini nantinya akan berlangsung setiap hari selama 45 menit.

Sementara itu, dalam acara di halaman belakang Gedung Putih, Presiden George Bush yang akan digantikan Obama dalam dua setengah bulan ke depan menyampaikan lagi selamat kepada Obama. Ia mensyukuri tingginya keikutsertaan pemilih yang katanya, terlepas dari apapun pilihannya, merupakan hal yang sangat membanggakan. Bush mengatakan, ia kini bekerja keras menyiapkan peralihan kekuasaan.

"Peralihan kekuasaan yang damai ini merupakan penanda demokrasi sejati. Peralihan yang berjalan mulus merupakan prioritas pada sisa masa jabatan saya. Kita tengah menghadapi tantangan besar ekonomi yang tidak akan mengambil jeda agar ada kesempatan presiden baru menyesuaikan diri. Ini juga merupakan masa peralihan presiden pertama di masa perang selama empat dasawarsa terakhir. Kita tengah berjuang menghadapi ekstremis pelaku kekerasan yang bermaksud menyerang kita. Dan mereka tentu akan memanfaatkan masa peralihan ini sebagai kesempatan untuk menyakiti rakyat Amerika,” jelasnya di depan pers di Gedung Putih.

Disebutkan George Bush, semuanya dilakukan agar pada saatnya nanti, dalam 75 hari ke depan, presiden baru bersama para stafnya akan bisa langsung masuk dalam sistem yang sudah berjalan. Kembali George Bush, “Selama lebih dari setahun terakhir ini seluruh lembaga pemerintahan sebetulnya sudah menyiapkan peralihan itu. Antara lain, kami sudah menyiapkan briefing intelijen untuk presiden terpilih. Dalam beberapa pekan mendatang, kami akan meminta seluruh pejabat pemerintahan untuk memberikan arahan bagi tim Obama mengenai kebijakan yang sedang dilakukan, mulai dari pasar keuangan hingga perang Irak.”

Hari Senin nanti(10/11), George Bush dan keluarga akan menjamu Obama dan keluarganya di gedung Putih. Ini akan merupakan pertemuan pertama mereka sejak Pemilihan Umum. Terakhir kali Obama bertemu Bush adalah bulan lalu, tatkala Bush hendak mengajukan Paket penyelamatan ekonomi senilai 700 milyar dollar. Jumat ini (07/11) Obama akan memberikan jumpa pers pertama sesudah terpilih. Sebelumnya ia melakukan pertemuan khusus dengan para penasihat ekonomi untuk membicarakan krisis keuangan yang menjadi perhatian warga Amerika Serikat dalam pemilu.

Sesudah itu, selama akhir pekan Obama dan para stafnya akan menutup akses terhadap wartawan. Mereka bermaksud mengambil waktu istirahat singkat setelah kerja keras tanpa henti hampir selama dua tahun ini. Obama juga mengagendakan perjalanan ke kampung halamannya di Hawaii, sekaligus berlibur bersama keluarganya sebelum pindah ke Gedung Putih Januari mendatang.(afp/ap/rtr/gg/ls)